Sabtu, 24 Maret 2012

KAPITA SELEKTA


Pendidikan Islam dirasa sekarang ini sedikit minati oleh masyarakat dikarenakan pembahasannya yang kurang menarik dan  masih banyak yang bersifat abstrak. Padahal  pendidikan Islam itu sangat penting, dalam pendidikan agama itu tersimpan pesan-pesan moral dan membentuk karekter siswa, yang dalam hal terebut tak dapat di tinggalkan begitu saja.  Maka  dari itu peran pemerintah disini harusnya bisa ikut andil dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di Indonesia agar teap terjaga. Dengan adanya undang-undang inilah akan menguntungkan pendidikan agama Islam di Indonesia yang dan keberadaannya sama dengan pendidikan-pendidikan yang lainnya . Dalam  undang-undang tersebut  setiap sekolah itu di wajibkan akan adanya guru agama. sesuai dengan kepercayaan masing-masing.  Agar peserta didik taat manjalankan ajaran agama mereka masing-masing. Di manapun sekolah itu berada jika ada peserta didik yang yang mencapai minimal 15 anak yang seagama maka sekolah tersebut wajib mengadakan seorang guru agama. Beberapa usaha telah dilakukan pemerintah agar pendidikan Islam ini bisa di minati kembali seperti dahulu kala ketika pesantren dan madrasah menjadi primadona pendidikan masyarakat Indonesia.
Dalam sistem pembelajarannya tidak jauh dari pribadi  bangsa Indonesia yang pada saat itu Indonesia mayoritas dari penduduknya beragama Islam. Untuk saat ini pendidikan Indonesia mengalami perubahan dimana masyarakat Indonesia lebih memilih pendidikan umum, mereka melihat dari prospek masa depan mereka yang juelas jika mereka masuk kedalamnya. Serta cakupannya luas bukan hanya di Indonesia saja akan tetapi di luar negeri. Mereka juga mempunyai visi dan misi yang bagus.

PENDIDIKAN  ISLAM  PADA  SEKOLAH  UMUM

Banyak usaha yang dilakukan oleh para ilmuan dan ulama karena memperhatikan pelaksanaan pendidikan agama di lembaga-lembaga pendidikan formal kita, misalnya dalam forum-forum seminar sereta berbagai forum pertemuan ilmiah lainnya. Para ilmuan dan ulama serta teknokrat sepakat bahwa pendidikan agama di tanah air kita harus di sukseskan semaksimal mungkin sejalan dengan lajunya pembangunan nasional.

Namun, dalam pelaksanaan program pedidikan agama di berbagai sekolah di indonesia, belum berjalan seperti yang di harapkan, karena berbagai kendala dalam bidang kemampuan pelaksanaan metoder, sarana fisik dan non fisik, di samping suasana lingkungan pendidikan yang kurang menunjang kurang menunjang suksesnya pendidikan mental-spiritual dan moral

Faktor –Faktor Eksternal
  • Timbulnya sikap orang tua di beberapa lingkungan sekitar sekolah yang kurang menyadari pentingnya pendidikan agama.
  • Situasi lingkungan sekitar sekolah di pengaruhi godaan-godaan setan dalam berbagai macam bentuknya, seperti: judi, dan tontonan yang menyenangkan nafsu.
  • Serbuan dampak dari kemajuan ilmu dan teknologi dari luar negeri semakim melunturkan perasaan reli8gius dan melebarkam kesenjangan antara nilai tradisional dengan nilai rasional teknologis.

Faktor-Faktor Internal Sekolah

Perangkat input instrumen yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan menjadi sumber kerawanan karena:
  • Guru kurang kompeten untuk menjadi tenaga profesional pendidikan atau jabatan guru yang di sandangnya hanya merupakan pekerjaan alternatif terakhir, tampa ada rasa dedikasi sesuai tuntutan pendidikan.
  • Hubungan guru agama dengan murid hanya bersifat formal, tampa berlanjut dalam situasi informal di luar kelas.
  • Pendekatan metodologi guru masih terpaku pada orientasi tradisional sehingga tidak mampu menarik minat murid pada pelajaran agama.
  • Belum mantapnya landasan perundangan yang menjadi dasar terpijaknya pengelolaan pendidikan agama dalam sistem pendidikan nasional, termasuk pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan islam.
Seperti yang disebutkan dalam  Undang-Undang Sistem PendidikanNasional  Nomor 20 tahun 2003  bahwasanya materi yang di ajarkan di sekolah umum berkisar di pendidikan kewarganegaraan, matematika, ilmu pengetahuan alam, bahasa Indonesia dan seni/ budaya.  Dan menurut Undang-undang Nomor 16 tahun 2010  setiap sekolah wajib meyelenggarakan pendidikan agama. Walaupun   peserta didik yang berada didalamnya ada yang berbeda keyakinan dengan mayoritas peserta didik yang lainnnya. Sekolah tetap wajib mengadakannya. Mata  pelajaran  pendidikan agama islam yang ada di dalam sekolah umum hanya berisi pokok-pokoknya saja dari pelajaran agama islam, seperti akidah akhlak, fiqih, SKI, dan Qur’an Hadits  dijadikan satu tempat yaitu mata pelajaran PAI.

PENDIDIKAN  ISLAM  PADA  MADRASAH
 

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung lama bersamaan dengan masuknya Islam di Indonesia. Sejumlah literatur tentang sejarah perkembangan Islam mensinyalir bahwa Islam masuk dan disebar ke Indonesia melalui pedagang-pedagang yang beragama Islam baik dari Asia maupun Timur Tengah. Semula pendidikan Islam terlaksana secara informal antara pedagang dan atau mubaligh dengan masyarakat sekitar. Kegiatan pendidikan berlangsung di mesjid ataupun di surau/langgar. Setelah berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pendidikan Islam berada dibawah pengawasan dan tanggungjawab kerajaan. Penyelenggaraan pendidikan Islam tidak hanya di mesjid dan langgar saja tetapi juga berkembang ke tempat khusus untuk belajar ilmu agama Islam secara lebih mendalam, teratur dan tertib dalam penyampaian pesan-pesan ajaran Islam tersebut. Tempat menuntut ilmu Islam ini dikenal masyarakat sebagai pesantren.
Masuknya penjajah (khususnya penjajah Barat) di Indonesia membawa banyak perubahan menadasar dalam dinamika pengajaran dan pendidikan agama Islam di Indonesia. Penjajahan yang memiliki ciri ingin melanggengkan kekuasaan di negeri jajahannya itu sedikit banyak telah berhasil menanamkan paradigma di masyarakat tentang perbedaaan antara pendidikan Islam dan pendidikan Barat. Sehingga memunculkan pandangan bahwa pendidikan Islam di Pesantren lebih pada masalah keakheratan, sedangkan pendidikan Barat (ilmu-ilmu umum) lebih bertumpu pada persoalan keduniawian belaka. Paradigma ini terus berlanjut hingga kini.
Seperti dikemukakan diatas bahwa sesungguhnya pendidikan Islam itu telah berlangsung sejak lama. bahkan jauh sebelum pendidikan umum diselenggarakan oleh penjajah Belanda di bumi Nusantara ini. Disisi lain, seperti telah disinggung dimuka bahwa sumbangan pemikir dan tokoh Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sebagian mengenalnya sebagai ilmu pengetahuan Barat) tidak diragukan lagi. Ide, gagasan atau pandangan yang digali dari wahyu Ilahi berupa ayat-ayat qauliyah serta hasil-hasil penelitian sebagai fenomena kauniyah merupakan landasan berpijak para cendikiawan Muslim tatkala mengembangkan suatu ilmu .
Dari penjelasan di atas  maka lembaga pendidikan dalam bentuk madrasah sudah ada sejak agama islam berkembang di indonesia, madrasah itu tumbuh dan berkembang dari bawah, dalam arti masyarakat(umat) yang didasari oleh rasa tanggung jawab untuk menyampaikan ajaran islam kepada generasi penerus. Oleh karena itu madrasah pda waktu itu lebih di tekankan pada pendalaman ilmu-ilmu islam, bukan hanya itu saja madrasah juga di ajarkan ilmu-ilmu yang ada di sekoalah umum. Jadi anak-anak yang bersekolah di madrasah menurut saya lebih unggul karena bukan hanya ilmu agama saja yang meeka dapat akan tetapi ilmu umum juga mereka dapat.

Di indonesia madrasah sebagai lembaga pendidikan islam dalam proses perkembangannya telah mengalami strategi pengelolaan dengan tujuannya yang berubah di sesuaikan dengan tuntutan zaman. Pada zaman sebelum prolamasi kemerdekaan, madrasah di kelola untuk tujuan idealisme ukhrawi semata , yang mengabaikan tujuan duniawi sehingga posisinya jauh berbeda dengan sistemsekolahyangdidirikanolehbelanda.

Produk atau output sekolah itu semakin memperlebar jurang pemisah dari output pendidikan madrasah. Akibatnya dalam kehidupan kewarganegaraan, timbullah perbedaan kualitas hidup, sikap dan cara berfikir dan orientasinya mengalami perbedaan yang mencolok.
 
Oleh karena itu, seiring dengan tuntutan kemajuan msyarakat setelah proklamasi kemerdekaan 1945, madrasah yang eksistensinya tetap di pertahankan dalam masyarakat bangsa, di usahakan agar strategi pengelolaannya semakin mendekati sistem pengelolaan sekolah umum, bahkan secara pragmatis semakin berintegrasi dengan program pendidikan sekolah umum. Demikian juga sekolah umum harus semakin dekat kepada pendidikan agama.
                                             

1 komentar:

  1. MGM: The Mirage to Open Aspire at MGM Grand Hotel
    MGM 충주 출장마사지 Resorts International's $170 million renovation of 광주광역 출장샵 the iconic MGM Grand 하남 출장안마 Hotel and Casino is 남원 출장마사지 set to begin in May, 벳 인포 which is a $350 million

    BalasHapus